Apa yang Anda ketahui tentang “Operation of Restoring Hope” atau peristiwa “Black Hawk Down”
yang telah difilmkan oleh sutradara Hollywood Ridley Scott? Mungkin
Anda bisa menceritakan peristiwa tersebut sebagaimana Ridley Scott
menggambarkan dalam filmnya, bahwa 12 tentara Amerika meninggal dalam
operasi “kemanusiaan” tersebut dan di pihak “pemberontak” Somalia tewas
sebanyak 1.000 orang “gerombolan bersenjata”.
Bagian tentang 1.000 orang Somalia yang
tewas tersebut mungkin benar. Namun yang ditutupi adalah bahwa korban
warga Somalia sebanyak 1.000 orang tersebut adalah rakyat sipil tidak
bersenjata. Mereka menjadi korban balas dendam tentara Amerika yang
kehilangan 12 orang prajuritnya dalam pertempuran dengan milisi Somalia.
Sebanyak 1.000 orang tersebut tewas saat sedang berjual-beli di pasar
Mogadishu, yaitu tatkala helikopter-helikopter tempur Amerika
menembakkan rudal-rudalnya ke tengah keramaian pasar, sehari setelah
pertempuran yang memalukan militer Amerika itu.
Mengenai misi “kemanusiaan” yang dipikul
para tentara bersenjata Amerika itu juga sebenarnya jauh dari kebenaran.
Mereka sama sekali tidak dikirim untuk melakukan misi kemanusiaan.
Mereka dikirim untuk mengalihkan perhatian publik terhadap
ketidakpedulian Amerika terhadap pembantaian kaum muslim Bosnia oleh
tentara dan milisi Serbia. Dengan mengirimkan misi ke Somalia, selain
untuk mengalihkan perhatian publik sekaligus juga untuk menghancurkan
satu lagi negara Islam, yaitu Somalia. Namun tentu saja fakta itu tidak
akan pernah dimuat di media-media massa karena bertentangan dengan
“aspirasi” penguasa di belakang layar.
Lalu apa yang Anda ketahui tentang
peristiwa 9-11 WTC? Jangan katakan peristiwa itu dilakukan oleh Al Qaeda
yang dipimpin Osama bin Laden karena dengan demikian Anda akan termasuk
dalam golongan orang-orang idiot. Cobalah berfikir sedikit. Bagaimana
mungkin segerombolan orang Arab yang baru belajar naik pesawat mampu
memporak-porandakan sistem pertahanan udara super canggih Amerika dan
dengan leluasa menghantamkan pesawat-pesawat jet berbadan lebar ke
tempat-tempat vital termasuk markas pertahanan Amerika Serikat? Pesawat
penyusup modern Uni Sovyet saja dijamin tidak akan sanggup memasuki
wilayah Amerika tanpa tertembak jatuh.
Atau cobalah Anda berfikir bagaimana
mungkin Gedung WTC 7 yang berlantai 47 dan terletak beberapa puluh
meter dari manara kembar WTC bisa runtuh begitu saja tanpa pernah terkena serangan teroris (Gedung
WTC 7 merupakan gedung dimana CIA berkantor. Pengamat konspirasi
menduga peledakan gedung WTC 7 adalah kesengajaan untuk menyingkirkan
dokumen2 rahasia terkait peristiwa 911 -pen.).
Anda yang percaya begitu saja keterangan
pemerintah Amerika bahwa peristiwa 9-11 WTC dilakukan oleh Al Qaida
tentu tidak tahu bahwa saat menara kembar WTC runtuh, 5 orang agen
rahasia Mossad ditangkap polisi New York saat tengah mengabadikan
peristiwa itu sambil berpesta kembang api. Di tangan mereka terdapat
peta New York dan camcorder sehingga polisi langsung curiga
bahwa mereka adalah teroris yang terlibat dalam aksi serangan tersebut.
Namun kemudian secara diam-diam, berkat campur tangan Asisten Jaksa
Agung yang juga mantan Direktur FBI dan pemilik kewarganegaraan ganda
Amerika-Israel, Michael Chertoff, kelima orang tersebut diterbangkan
kembali ke Israel. Dan kemudian seolah-olah menertawakan kebodohan
Amerika dan seluruh dunia, orang-orang itu muncul di televisi Israel dan
membuka kedok keterlibatan Israel dalam peristiwa tersebut tanpa
sedikitpun merasa takut.
Peristiwa “idiot” ini kemudian menjadi
landasan dari kebijakan “anti-terorisme” Amerika yang berdampak luar
biasa terhadap kehidupan ummat manusia. Berdasar peristiwa idiot ini
seorang presiden idiot, George W Bush — Saya benar-benar merasa presiden
Bush adalah seorang idiot dalam arti sebenarnya berdasarkan pengamatan
saya terhadap tingkah laku dan gerak-geriknya (untuk
membuktikannya coba saja anda cek di situs youtube, search dgn kata
kunci ‘bush idiot’, anda akan menemukan begitu banyak terlihat
kebodohan2 bush untuk ukuran seorang pemimpin negara. -pen.).
Ia masih bisa melucu saat orang menyinggung tuduhan tanpa bukti soal
senjata pemusnah massal yang menjadi alasannya menyerang Irak hingga
menewaskan ratusan ribu rakyat Irak dan ribuan tentara Amerika sendiri
serta menguras triliunan dollar dana pemerintah. Ia pernah bertingkah
kekanak-kanakan kepada PM wanita Jerman Angela Merkel dan memaksa
berfoto adu pipi dengan PM wanita Israel Livni. Kini ia telah digantikan
oleh seorang idiot lainnya, Obama, anak haram hasil hubungan gelap
seorang laki-laki hitam komunis dan wanita kulit putih (mungkin juga
yahudi) liberal. Tanyakan ke Obama bukti-bukti pernikahan orang tuanya,
pasti ia tidak bisa menunjukkan buktinya sebagaimana ia tidak bisa
menunjukkan surat keterangan kelahirannya yang sesungguhnya. Padahal
konstitusi Amerika dengan tegas menyebutkan presiden Amerika hanya boleh
dijabat oleh warganegara Amerika yang lahir di wilayah Amerika —
menyerbu Afghanistan dan Irak serta memaksa semua negara mengikuti
euforia anti-terorisme yang digembar-gemborkannya demi menghancurkan
dunia Islam dan mengukuhkan keberadaan Israel. Saat seorang narsis
seperti Obama dilantik sebagai presiden, orang-orang Israel dan yahudi
tertawa terpingkal-pingkal melihat bagaimana mereka bisa menempatkan
seorang idiot sebagai presiden Amerika yang menguasai dunia. Namun jika
Anda memahami watak orang-orang yahudi tidak akan heran melihat hal ini.
Lalu bagaimana dengan euforia terorisme yang saat ini tengah melanda Indonesia? Jangan
ikut-ikutan dalam hiruk-pikuk orang-orang idiot, bahkan jika seandainya
mereka adalah seorang presiden, jendral, ilmuwan ataupun ulama
sekalipun. Berlindunglah hanya kepada Allah, dan jangan sekali2
menyekutukan-Nya, karena tanpa terasa fitnah dajjal begitu deras dan
nyata menghampiri kehidupan umat muslim..
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipuan. Pada waktu itu si pendusta dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah golongan Ruwaibidhah.” Sahabat bertanya, “Apakah Ruwaibidhah itu wahai Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak.” (HR. Ibnu Majah)
(this post is dedicated to all moslem)
No comments:
Post a Comment